Welcome to BIRO EKONOMI NTB Official Website

@biro_perekonomianntb

Berita

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Biru-dan-Putih-Gradient-Hari-Farmasi-Dunia-Twibbon_20240716_122054_0000

Senin, 15 Juli 2024Analis Kebijakan Ahli Madya pada Biro Perekonomian Setda Prov. NTB, Nana Oktutiana, S.IP, ME, mewakili Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dirangkaikan dengan penanganan TBC dan Polio secara virtual melalui zoom meeting di Pendopo Timur Gubernur NTB.Pemaparan materi dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian, dan dihadiri oleh K/L terkait dan Kepala Daerah se-Indonesia secara hybrid. Dalam paparannya Mendagri menyampaikan ada beberapa pembahasan tambahan terkait beras dan pupuk dari Mentan. Kemudian dari Kemenkes akan menyampaikan perkembangan progres terkait penanganan TBC dan Polio.

Kemudian beliau menyampaikan data terkait pertumbuhan ekonomi dan perekmbangan inflasi nasional pada Triwulan I-2024, dibandingkan dengan beberapa negara dunia:

1. Tren Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaLaju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tumbuh positif sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2023 (y-o-y). Sedangkan dibandingkan Triwulan IV-2023, ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2024 terkontraksi sebesar -0,83 persen (q-to-q) mengikuti pola musiman tahun-tahun sebelumnya.

2. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan beberapa negara Tingkat Pertumbuhan Tahunan PDB Indonesia Triwulan I-2024 berada pada peringkat 44 tertinggi dari 185 negara di dunia, peringkat 5 dari 24 negara G-20, dan peringkat 5 dari 11 negara ASEAN.

3. Tren Tingkat Inflasi Indonesia Perkembangan Inflasi Nasional Per Juni 2024 secara y-o-y di angka 2,51 persen, dengan rincian komoditas penyumbang inflasi tertinggi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 4,95 persen dengan share 1,40 persen. Sedangkan secara m-to-m terjadi deflasi sebesar -0,08 persen, dengan komoditas penyumbang deflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,49 persen dengan share -0,14 persen.

4. Perbandingan Tingkat Inflasi Indonesia Dengan Beberapa Negara Dunia Inflasi Indonesia per Juni 2024 secara y-o-y berada pada Peringkat 69 terendah dari 186 negara di dunia, peringkat 10 dari 24 negara G-20, dan peringkat 5 dari 11 negara ASEAN.

5. Tingkat Inflasi Indonesia Menurut Provinsi Dan Kab/Kota (Y-O-Y)Untuk wilayah Provinsi, inflasi tertinggi terjadi di Prov. Papua Pegunungan sebesar 5,65 persen, dan terendah di Prov. Babel sebesar 1,08 persen. Sedangkan prov. NTB berada pada peringkat 7 terendah sebesar 2,12 persen. Adapun untuk wilayah Kabupaten, inflasi tertinggi terjadi di Kab. Manggarai Utara sebesar 7,66 persen, dan terendah di Kab. Timor tengah selatan sebesar 0,02 persen. Sedangkan Kab. Sumbawa berada di peringkat 5 terendah di angka 0,95 persen. Dan untuk wilayah Kota, inflasi tertinggi terjadi di Kota Mobagu sebesar 4,49 perse, terendah di Kota Sorong sebesar 0,68 persen.

6. Indeks Perkembangan Harga (IPH) Sebagai Proxy Inflasi Pada Minggu II Juli 2024Di wilayah Provinsi secara umum terjadi penurunan IPH, dengan tingkat perkembangan IPH tertinggi terjadi di Provinsi Maluku sebesar 0,82 persen, disusul oleh Papua, Bali, Maluku Utara, dan Papua Barat, masing-masing sebesar 0,37 persen, 0,19 persen, 0,17 persen, dan 0,08 persen. Adapun penurunan IPH terbesar terjadi di Prov. Sumatera Barat sebesar -4,32 persen, disusul oleh Jambi, Riau, Sumatera utara masing-masing sebesar -2,84 persen, -2,68 persen, dan -2,58 persen. Adapun Prov. NTB berada di peringkat 17 terendah di angka -0,91 persen. Dan untuk wilayah Kab/Kota, perkembangan IPH tertinggi terjadi di Kab. Buru sebesar 3,89 persen, terendah di Kab. Solok Selatan sebesar -5,76 persen.

7. Indeks Perkembangan Harga Bahan Pangan Minggu II Juli 2024Pada Minggu sebelumnya, komoditas yang mengalami kenaikan di antaranya yang tertinggi adalah Cabai Rawit di 136 Kab/Kota, Minyak Goreng di 123 Kab/Kota, dan Daging Ayam Ras di 116 Kab/Kota, Beras di 109 Kab/Kota, dan Telur Ayam Ras di 82 Kab/Kota. Sedangkan pada Minggu II Juli 2024, mengalami peningkatan jumlah Kab/kota dengan komoditas yang sama di antaranya Cabai Rawit di 165 Kab/Kota, Minyak Goreng di 143 Kab/Kota, Beras di 113 Kab/Kota, Daging Ayam Ras di 92 Kab/Kota, dan Cabai Merah di 70 Kab/kota.