Welcome to BIRO EKONOMI NTB Official Website

@biro_perekonomianntb

Berita

Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Hybrid

Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Hybrid

Senin, 11 November 2024

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kemendagri secara hybrid. Rapat dipimpin oleh Plt. Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, didampingi narasumber dari K/L terkait dan dihadiri oleh Kepalq Daerah seluruh Indonesia secara virtual.

Inflasi tahun kalender nasional bulan Oktober 2024 (y-to-d) mencapai 0,82 persen, dengan uraian inflasi berdasarkan komponen:

1. Inflasi inti 1,22 %

2. Adminstered Price 0,08%

3. Volatile food -0,48%

Dengan rincian pada masing-masing komponen secara agregat sepanjang tahun 2024; Inflasi inti mencapai 1,91 persen, Administered Price mencapai 0,42 persen, dan Volatile Food sebesar -2,92 persen.

Indeks Perkembangan Harga M1 Oktober 2024, rata-rata daerah yang mengalami kenaikan IPH tertinggi berada di wilayah Sumatera dengan peringkat pertama diisi oleh Kab. Kaur di Provinsi Bengkulu dengan kenaikan IPH sebesar 3,76 persen, kemudian Kab. Rokan Hilir Provinsi Riau di peringkat ketiga dengan kenaikan IPH sebesar 2,22 persen, kemudian Kota Payakumbuh Prov. Sumatera Barat di posisi keenam sebesar 2,10 persen, Kab. Musi Banyuasin Prov. Sumatera Selatan peringkat kesembilan sebesar 1,72 persen, dan Kab. Seluma Prov. Bengkulu peringkat kesepuluh sebesar 1,66 persen. Dengan komoditas dominan penyumbang kenaikan di daerah tersebut adalah Daging Ayam Ras dan Bawang Merah.

Untuk wilayah di luar Pulau Jawa dan Sumatera, 10 daerah dengan kenaikan IPH tertinggi di antaranya Kab. Lombok Tengah brrada di peringkat kelima dengan kenaikan IPH sebesar 1,48 persen. Dengan komoditas dominan penyumbang kenaikan relatif sama dengan pulau Jawa dan Sumatera yaitu Daging Ayam Ras dan Bawang Merah.