Senin, 17 Februari 2025
Penelaah Teknis Kebijakan pada Biro Perekonomian Setda Prov. NTB, L. Teguh Anggar menghadiri press rilis berita resmi statistik BPS NTB terkait topik Perkembangan Nilai Ekspor-Impor NTB Bulan Januari 2025. Acara vertempat di Aula Tambora Kantor BPS NTB, yang dipimpin oleh Kepala BPS NTB, Wahyudin dan dihadiri oleh perwakilan OPD terkait lingkup Pemprov NTB.
Nilai ekspor NTB pada bulan Januari 2025 sebesar 3,9 juta USD. Dengan kelompok komoditasdengan nilai ekspor tertinggi di antaranya Perhiasan/Permata mencapai 1,14jt USD (dalam bentuk mutiara yang belum diolah), Daging dan Ikan olahan (965,3rb USD), Buah-buahan (851,2rb USD), Ikan dan Udang (729,9rb USD), Garam, Belerang, Kapur (110rb USD) Biji-bijian berminyak (40,rb USD), dll (51rb USD). Dengan negara tujuan ekspor terbesar dari perhiasan/permata adalah Jepang, Hongkong, Thailand, dll. Selama bulan Januari tidak ada ekspor tambang, karena izin ekspor bahan mentah dari PT AMMAN berakhir pada Desember 2024. Sehingga menyebabkan penurunan total nilai ekspor NTB secara m-to-m sebesar 97,12 persen dan secara y-o-y turun sebeaar 97,9 persen. Namun nilai ekspor non tambang pada Januari 2025 mengalami peningkatan secara y-o-y sebesar 34,11 persen.
Selanjutnya nilai impor NTB bulan Januari 2025 mencapai 38,1jt USD, dengan komoditas tertinggi di antaranya Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (20,4jt USD), Gandum-ganduman (dalam bentuk beras) untuk pertama kalinya dari Pakistan dengan jenis padi hybrida sebanyak 7500 ton, dan dari Myanmar sebanyak 5,900ton (total 13,400 ton senilai 7,3jt USD) yang masuk melalui pelabuhan lembar. Ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target swasembada pangan, dengan luas panen pada tahun 2025 seluas 453,400 hektare. Sedangkan yang sudah tercapai pada tahun 2024 seluas 283,000 hektare. Berarti masih ada kekurangan sekitar 170rb hektare,untuk itu Dinas Pertanian NTB bersama pihak terkait lainnya akan mendiskusikan masalah ini dalam waktu dekat.