Jum'at, 1 November 2024
Pelaksana Teknis Kebijakan pada Biro Perekonomian, L Teguh Anggar Hilyadi S mewakili Karo Perekonomian menghadiri Rilis Berita Resmi Statistik di Aula Tambora Kantor BPS NTB. Rapat dipimpin oleh Kepala BPS NTB, Wahyudin dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si dan jajaran OPD terkait.
Pada rilis kali ini topik yang dibahas mengenai Perkembangan Indeks Harga Konsumen bulan Oktober 2024, Nilai Tukar Petani, Pariwisata, dan Transportasi. Kepala BPS menyampaikan tingkat inflasi nasional y-o-y sebesar 1,71, secara m-to-m sebesar 0,08 dan y-to-d sebesar 0,82 (target nasional sampai Desember 2024 sebesar 2% +- 1). Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Maluku sebesar 0,65 persen dan deflasi terdalam di Maluku Utara sebesar 1,05%.
Inflasi NTB (y-o-y) pada bulan Oktober 2024 berada di bawah nasional sebesar 1,44 persen dengan IHK 105,96. Sedangkan inflasi bulanan (m-to-m) di atas nasional mencapai angka 0,09 persen sama dengan bulan lalu, dan inflasi tahun kalender (y-to-d) juga di bawah nasional sebesar 0,26 persen. Inflasi tahunan terjadi akibat kenaikan harga pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,85%, kelompok pendidikan 3,82%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,09%, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,94%. Sedangkan sektor transportasi menyumbang deflasi secara y-o-y. Adapun 5 komoditas dominan penyumbang inflasi m-to-m di antaranya: Tomat 0,14%, Emas Perhiasan 0,07%, Beras 0,06%, Bawang Merah 0,03%, Sigaret Kretek Mesin 0,03%. Sedangkan 5 komoditas penyumbang deflasi m-to-m di antaranya: Ikan Layang 0,08%, Udang basah 0,04%, Ikan tongkol 0,04%, Pisang 0,03%, dan Cabai Rawit 0,03%.
Inflasi di Wilayah cakupan IHK
Kota Mataram mengalami infasi y-o-y sebesar 1,61% dan inflasi m-to-m 0,03% dengan IHK 106. Kabupaten Sumbawa inflasi y-o-y sebesar 0,84% dan m-to-m sebesar 0,18% dengan IHK 105,74. Dan Kota Bima mengalami deflasi m-to-m sebesar -0,03, inflasi y-o-y 2,51% dengan IHK 106,43. Secara y-o-y inflasi inti wilayah IHK masih sesuai target 2% +- 1.
Komoditas Penyumbang inflasi m-to-m di wilayah IHK (%)
- Mataram: Beras 0,11, Emas perhiasan 0,08, Tomat 0,08, Bawang merah 0,03, Sawi Hijau 0,02.
- Sumbawa: Tomat 0,21, Sigaret Kretek Tangan 0,06, Kacang Panjang 0,05, Emas Perhiasan 0,05, Sigaret Kretek Mesin 0,03.
- Bima: Tomat 0,17, Emas Perhiasan 0,07, Bawang merah 0,03, Ikan bandeng 0,02, Jeruk Nipis/Limau 0,01
Komoditas Penyumbang Deflasi m-to-m wilayah IHK (%)
- Mataram: Ikan tongkol 0,07, Pisang 0,05, Bensin 0,04, Parfum 0,03, Cabai merah 0,02
- Sumbawa: Ikan Layang 0,15, Udang basah 0,09, Cabai rawit 0,06, Apel 0,02, Cabai merah 0,02
- Bima: Ikan Layang 0,18, Ikan teri 0,04, Ikan tongkol 0,03, Anggur 0,02, Telur ayam ras 0,02.