Welcome to BIRO EKONOMI NTB Official Website

@biro_perekonomianntb

Berita

NTB Catat Inflasi Terkendali pada September 2025

NTB Catat Inflasi Terkendali pada September 2025

Rabu, 1 Oktober 2025

Analis Kebijakan Ahli Muda Biro perekonomian Setda NTB. Hj. Aan Rusmayanti, SE.,MM mengikuti Press Rilis Inflasi bersama BPS secara online dengan hasil sbb:

Secara keseluruhan, inflasi di Provinsi NTB pada September 2025 berada pada level terkendali, meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan angka inflasi nasional. Inflasi y-on-y tercatat 2,69%, didorong terutama oleh kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, makanan, minuman dan tembakau, serta pendidikan.

Inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,22% menunjukkan adanya kenaikan yg signifikan sementara inflasi tahun berjalan (y-to-d) sebesar 1,57% menandakan bahwa tren inflasi sepanjang 2025 masih stabil.

Faktor utama pendorong inflasi berasal dari pangan segar (daging ayam ras, pisang, cumi-cumi, kol) dan komoditas non-pangan seperti emas perhiasan. Namun, hal ini berhasil ditekan oleh deflasi sejumlah komoditas hortikultura (bawang merah, tomat, cabai rawit) serta penurunan tarif angkutan udara.

Harga beras, meskipun mengalami kenaikan, tidak memberikan tekanan signifikan karena adanya intervensi dari pemerintah daerah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dan operasi pasar yang efektif dalam menjaga pasokan setelah panen raya.

Dari sisi wilayah Cakupan IHK, Pada September 2025, Kota Mataram mencatat inflasi tertinggi (3,01%), diikuti Kabupaten Sumbawa (2,59%) dan Kota Bima yang terendah (1,78%). Kondisi ini menandakan perlunya pengawasan yang intensif.

Secara umum:

Inflasi NTB stabil dan terjaga meski sedikit di atas nasional, Tekanan harga lebih banyak berasal dari sektor non-pangan dan pangan segar tertentu, Kebijakan stabilisasi pangan berjalan efektif, terutama pada komoditas beras.

Prov. NTB masih bisa menjaga inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun 2025 dengan tetap melakukan koordinasi dengan TPID Provinsi dan Kab/Kota, dan melakukan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar secara konsisten.