Breaking News

Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Hybrid

Senin 27 Mei 2024

Kepala Biro Perekonomian Setda Prov NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH mewakili Pj. Gubernur NTB menghadiri Rakor TPID bersama Kemendagri secara virtual di Pendopo Timur Gubernur NTB. Rapat dipimpin oleh Plt. Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir.

Rapat dibuka dengan pemaparan oleh BPS terkait Perkembangan Inflasi Komponen selama bulan Mei secara historis dari tahun 2020-2024. Terlihat pada bulan Mei selalu terjadi inflasi dengan angka yang relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya kecuali pada tahun 2022, yang sekaligus menjadi nilai inflasi Mei tertinggi sebesar 0,40 persen. Inflasi Mei didominasi oleh komponen harga bergejolak kecuali tahun 2020 didominasi oleh komponen administrative price. Kemudian untuk perkembangan IPH pada pekan ke-4 Mei 2024 berdasarkan Komoditas dan kab/Kota, 10 Kab/Kota dengan kenaikan IPH tertinggi di peringkat pertama adalah Kab. Lombok Barat sebesar 7,01% dengan komoditas penyumbang twrbesar adalah Bawang Merah (1,7895%), Beras (1,1493%) dan Daging Ayam Ras (0,7823%). Di samping itu Kabupaten Sumbawa Barat dan Bima masuk ke dalam deretan 10 Kab/Kota dengan penurunan IPH tertinggi masing-masing sebesar -5,54% dan -3,68%.

Selanjutnya Sekjen Mendagri menyampaikan data 10 Provinsi dengan kenaikan Inflasi tertinggi dominan berada di wilayah Indonesia barat, dan 10 Provinsi dengan inflasi terendah dominan di wilayah timur. Ini menunjukkan bahwa perkembangan inflasi saat ini tidak terpengaruh oleh faktor transportasi dan geografis. Adapun untuk daerah Kab/Kota yang mengalami inflasinya tinggi yang berada di satu Provinsi dengan Kab/Kota yang inflasinya rendah agar mempelajari dengan detail apa faktor yang menyebabkan daerah tetangganya relatif aman.

#biroperekonomianntb#ntbmajumelaju#banggamelayanibangsa#berakhlak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *