Senin, 13 Mei 2024
Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB didampingi Kepala Biro Perekonomian dan kepala OPD di lingkup Pemprov NTB menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara Hybrid di Pendopo Timur Gubernur NTB. Rapat dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian dengan narasumber dari K/L terkait dan dihadiri seluruh Kepala Daerah se-Indonesia secara virtual.
Mendagri Tito Karnavian sebagai pemimpin rapat kali ini memberikan pembukaan dengan menyampaikan data dari BPS terkait angka inflasi nasional bulan April 2024 yang turun menjadi 3,00% secara y-o-y dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,1 persen Sedangkan secara m-to-m turun secara signifikan dari 0,52 persen menjadi 0,25 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami penurunan harga. Namun, kelompok transportasi mengalami kenaikan tertinggi, terutama dalam tarif tiket penerbangan. Mendagri mendorong Kementrian Perhubungan untuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan guna menjaga stabilitas tarif.
Selanjutnya, Mendagri menyampaikan bahwa sejumlah upaya telah dilakukan oleh Pemda untuk mengendalikan inflasi di daerah, seperti pemantauan harga dan stok, rapat teknis TPID, serta menjaga pasokan bahan pokok. Namun, terdapat pemda yang belum melaksanakan upaya konkret. Beruntungnya beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi NTB termasuk dalam jajaran Pemda yang telah melaksanakan 4 s/d 5 Upaya konkrit dalam pengendalian inflasi tahun 2024.
Direktur Statistik Harga BPS RI menyampaikan update data perkembangan harga yang menunjukkan beberapa komoditas yang perlu diwaspadai mengalami kenaikan, seperti bawang merah, cabe merah, dan telur ayam. Kab. Lombok Barat menempati urutan ketiga dari 10 daerah dengan kenaikan IPH tertinggi sebesar 5,14 persen. Sedangkan untuk 10 Kab/Kota dengan penurunan IPH tertinggi termasuk Kab. Sumbawa Barat dan Kab. Bima masing-masing sebesar -4,23 persen dan 3,44 persen.
#biroperekonomianntb#ntbmajumelaju#banggamelayanibangsa#berakhlak