(Kamis, 14 Desember 2023) Analis Kebijakan Ahli Madya Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Nana Oktutiana, S.IP., ME menghadiri Rapat bersama DKP yang dipimpin oleh Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB Drs. H.Fathul Gani. Rapat dilaksanakan dalam rangka Pengendalian inflasi daerah khususnya terkait dengan kenaikan harga cabe. Utuk Total produksi cabe Th 2022; 50rb ton. Sementara Produksi 2023(sdh melebihi tahun lalu) 60rb Ton. (Sd Agustus ).
DKP membuat surat edaran di TTD PJ Gub seluruh kantor pemerintah menanam 500 pohon cabe. Dapat juga Gunakan CSR yg ada di BUMD untuk menyediakan bibit cabe. Target 100rb bibit cabe yang akan di tanam.
1. Dinas Pertanian 10. Rb bibit cabe.
2. BSIP ; 10rb bibit cabe
Pak ASSDA meminta Untuk gerakan menanam cabe, Provinsi punya gerakan sendiri, kab kota juga memiliki gerakan sendiri. Kab Sumbawa memiliki 90 kelpk P2L. Yang saat ini sdg berbuah ada di Buer dan labangka, lunyuk. PJ akan melakukan OPAL, dan akan melakukan peninjauan ke kebun cabe. Kebutuhan cabe setahun Buat peta cabe (DKP) provinsi NTB, kemana saja cabe itu digunakan.
Biro Perekonomian Membuat surat edaran Terkait gerakan pemanfaatan Lahan untuk penanaman cabe (tancap gas) di seluruh Kab kota se NTB. BI; GNPIP fokus pembagian bibit cabe.
Kadis DKP menyampaikan bahwa cabe sebagai penyumbang inflasi tertinggi utk bulan november. Program P2L ada di Dinas pertanian. Apakah bisa kita membuat Pergub utk pengendalian cabe di NTB.
Kesimpulan ;
PAD kita sebenarnya berasal dr Hasil bumi, manfaatkan lahan pekarangan utk penanaman cabe utk konsumsi rumah tangga .
1. Perhatikan data utk produksi cabe., luas area tanam berapa, konsumsi berapa. Penuhi kebutuhan lokal.
2. Surat edaran pemanfaatan lahan di kab kota masing masing. (Prgram Tancap Gas).
3. Adanya perkantoran menjadi percontohan utk penanaman cabe. Akan di kaitkan dengan program jumat salam.
4. Di penghujung tahun, akan dilakukan gerakan penanaman di Punikan dan setiling.
5. Rapat di hari selasa di siapka Distan.
6. Pemanfaatan P2L di Dinas Pertanian.
7. Intervensi Dana Desa utk kebun desa utk penanaman horti.
8. Kota mataram dan BimA sebagai barometer utk pemanfaatan lahan pekarangan rumah.