(Selasa,12 Desember 2023) Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH memimpin rapat Telaah RKA PT Gerbang NTB Emas Tahun 2024 dan dihadiri oleh Dewan Direksi, Komisaris Utama beserta para jajarannya. Pada tahun 2024 fokus sektor utama PT GNE yaitu pada sektor industry manufaktur dengan proyeksi pendapatan mencapai 92% dari total keseluruhan potensi pendapatan usaha. Sektor ini masih bisa dikembangkan karena PT. GNE memiliki areal tambang yang telah diakuisisi di wilayah Pringgabaya Lombok Timur. Selanjutnya yaitu sektor property dan konstruksi khususnya sewa alat berat. PT. GNE sejak awal tahun 2023 bekerjasama dengan dinas LHK NTB dalam pengadaan alat excavator (1353 jam) dan bulldozer (1383 jam) untuk proyek di TPA Kebun Kongok, Gerung, Lombok Barat.
Kemudian sektor perdagangan umum yang akan difokuskan pada bisnis agen pertamina LPG yaitu pada sewa gedung dan armada distribusi di wilayah Mataram, Lombok Barat dan Lombok Timur. Sedangkan bisnis retail yaitu pada bisnis jaringan pemasaran dan penjualan. Proyeksi laba (rugi) usaha, asumsi tahun 2023 mengalami penurunan, akibat peningkatan HPP yaitu pada material produksi, bahan bakar, dan biaya distribusi. Asumsi asset dan kewajiban & ekuitas pada tahun 2023 sebesar 53M, jika dibandingkan dengan tahun 2022 terjadi penurunan sebesar 19M. Hal ini disebabkan karena penurunan jumlah asset yaitu pada piutang usaha dan persedian. PT. GNE juga memiliki potensi pada kemitraan sewa kelola, dimana PT. GNE tidak hanya menerima keuntungan dari sewa lahan melainkan menerima 20% keuntungan dari penjualan pihak ketiga tersebut. Penawaran kerjasama sewa menyewa dilakukan oleh CV. NTB Properti Jaya. Kemudian dua hal yang menjadi atensi yaitu lahan yang berada di Kayangan, Lombok Utara sudah menjadi asset pemerintah daerah Lombok Utara dan PT. GNE juga diminta untuk bekerjasama dengan PDAM terkait pengelolaan air yang berada di Gili Meno. Ada beberapa permasalahan yang di hadapi oleh PT. GNE diantaranya yaitu deviden tahun 2022 yang belum dibayarkan sampai saat ini dan pajak yang cukup besar bernilai 2.4M