Selasa, 10 Oktober 2023
Mewakili Analis Ahli Madya SDA Biro Perekonomian Setda NTB, mengikuti FGD Sektor Kemaritiman terkait Produksi Perikanan dan Garam di Ruang Rapat BAPPEDA Provinsi NTB
Menindaklanjuti surat Kementerian PPN/Bappenas tentang *Permohonan Fasilitasi Pendalaman Evaluasi RKP Tahun 2022 dan 2023 (Sektor Kemaritiman: Produksi Perikanan dan Garam) di Prov.NTB* dilakukan FGD untuk pihak Kementerian PPN/Bappenas turun lapangan melakukan diskusi guna menemukan berbagai permasalahan dan saran solusi pemecahan masalah terhadap produksi perikanan dan garam nasional yg menurun drastis.
Produksi perikanan dan garam dalam dashboard nasional berstatus *merah*, dimana untuk perikanan berwarna *merah menuju kuning* sementara untuk produksi garam warnanya *merah darah*.
Evaluasi dilakukan krn menurunnya jumlah produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya serta jumlah produksi garam nasional.
Sementara pemerintahan skrng umur efektifnya tinggal bbrpa bulan saja (s.d. Pebruari 2024).
Penyebab fluktuasi garam, dirumuskan krn bbrpa masalah :
1. Anomali cuaca (la nina moderat dan IOD), dimana terjadi *kemarau basah* yg menyebabkan kelembaban sangat tinggi berdampak pada produksi yg rendah.
2. Sebagian besar usaha garam masih tradisional.
3. Produksi tdk terjual.
4. Harga yang tdk stabil.
5. Alih fungsi lahan.
6. Sarana prasarana kurang memadai.
7. Sistem pendataan yg kurang akurat.
Solusi yang dirumuskan :
1. Menambah sarana prasarana dan prnetapan lokpri dg meminta dukungan tdk hanya DAK Fisik saja tapi juga DAK Non Fisik (krn kemampuan DAU dlm APBD yg sangat terbatas).
2. Menambah jumlah enumerator.
3. Mengikat kerjasama dg pengguna garam seperti : PDAM, kosmetik, es krim, dll.
4. Akses BBM bersubsidi bagi nelayan dan petani garam.
5. Membuat korporasi garam, yang merupakan kumpulan dari koperasi2 garam, sehingga terciota kualitas dan mutu.
#biroperekonomianntb #ntbmajumelaju #banggamelayanibangsa #berakhlak