Senin, 4 September 2023
Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH mewakili Gubernur NTB menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi secara hybrid/online yang dipimpin oleh Mendagri Tito Kanarvian dengan narasumber dari BPS, Bappanas, Kementan, Bulog, Jamdatun, Satgas Pangan Polri. OjK, Dir. Pertamina dan kemenhub RI. Mendagri menyampaikan ada beberapa catatan penting yang menjadi perhatian dalam inflasi ini, seperti situasi nasional umum, daerah dan beberapa komoditas yang berperan andil dalam kenaikan dan penurunan harga setelah dilakukan intervensi otoritas pemerintah pusat. Inflasi secara nasional pada Agustus 2023 yaitu sebesar 3,27% mengalami kenaikan dari bulan juli sebesar 3,08%. Komoditas utama yang mengalami deflasi pada bulan Agustus 2023 di sebagian besar wilayah di Indonesia a.l. bawang merah dan beras yang hingga agst mengalami inflasi 7,99%, salah satu penyebabnya karena pasokan beras yang mulai berkurang seiring penurunan aktivitas panen akibat cuaca yang mulai tidak menentu. OJK yang hadir sebagai narasumber menyampaikan
Adanya 2 indikator penting yang perlu diperhatikan yaitu masalah pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17% terhitung sangat baik pasca covid.19 dan tercapainya target inflasi 3±1,
Mendagri Tito Karnavian mengingatkan kepada Perum Bulog bahwa Presiden RI telah memerintahkan untuk memperkuat cadangan beras sebanyak 2 juta ton, terutama di puncak El Nino yang terjadi pada bulan Agustus hingga Desember 2923 serta mencari peluang dari menyerap hasil produksi dalam negeri dan impor beras.
Kesimpulan:
1. Terjadi kenaikan angka inflasi akibat harga bbm yang
2. Masing² Pemerintah daerah harus lebih menperhatikan terkait komoditas yang mengalami kenaikan harga.
3. Untuk antisipasi bisa menggunskan dana Belanja Tidak Terduga
4. Jangan pernah bosan dalam mengendali
#biroperekonomianntb #ntbgemilang #ntbtangguhdanmantap #banggamelayanibangsa #berakhlak
